Apa yang muncul di pikiran Anda saat mendengar kata resin? Getah pohon? Kaca lentur? Atau bahan untuk kerajinan tangan? Apa sih resin itu sebenarnya? Mari kita cari tahu arti, jenis, dan penerapannya.
Resin adalah material yang sekilas tampak sederhana tetapi sangat serba guna. Bentuknya cair dan agak kental, tidak larut di air, mudah mengeras saat terpapar udara, dan bobotnya ringan. Penerapannya sangat luas, mulai dari industri mobil hingga kerajinan tangan buatan sendiri alias DIY.
Resin Adalah…?
Dalam ilmu kimia polimer dan teknik material, resin adalah zat yang bersifat padat atau sangat kental yang terbentuk secara alami oleh tumbuhan atau terbentuk dari hasil sintesis alias buatan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan resin adalah zat padat tak berbentuk yang berasal dari getah pohon.
Resin alami berfungsi seperti perban, untuk membebat dan melapisi bagian yang terluka, juga dapat melindungi tumbuhan dari hama atau bakteri patogen. Umumnya resin alami bersifat lentur dan mudah terbakar, berwarna transparan atau kuning kecoklatan.
Resin sintetis merupakan produk buatan yang sangat mirip dengan resin alami, tetapi komposisi kimianya berbeda.
Resin sintetis terdiri atas dua kelas, yakni resin termoplastik dan resin thermosetting. Resin termoplastik dapat dibentuk berulang kali dengan pemanasan dan pendinginan. Sebaliknya, resin thermosetting hanya dapat dibentuk sekali setelah dibentuk.
Berdasarkan asalnya, resin juga dapat dibedakan menjadi resin transparan keras dan resin lunak beraroma dan bertekstur seperti minyak. Resin transparan keras, seperti kopal, damar, mastik, dan sandarak, umumnya digunakan untuk bahan pembuat pernis dan perekat.
Resin lunak beraroma mengandung minyak yang berasal dari tumbuhan seperti ammoniacum, mur, dan scammony. Resin ini umumnya digunakan untuk aromaterapi atau dupa.
Pemanfaatan Resin Untuk Apa Saja?
Resin alami saat ini sudah nyaris tergantikan sepenuhnya oleh resin sintetis. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan resin thermosetting dalam industri.
Resin Thermoset
Resin thermoset memiliki bentuk yang tetap atau tidak dapat diubah-ubah setelah dipanaskan atau dikatalisasi.
Jenis resin thermosetting:
- Resin polyester,
- Resin vinyl ester,
- Resin epoksi
- Phenolic, dan
- Uretan.
Sifat resin thermosetting ini adalah tidak larut dan berkarat, tahan panas dan suhu tinggi, kuat menahan beban, mudah merekat, dan dapat dipakai untuk plituran.
Resin thermoset ini umumnya digunakan dalam:
- Sistem polyester gelas fiber, untuk bahan campuran sheet molding dan bulk molding.
- Bahan Poliuretan, sebagai busa insulasi, matras, bahan perekat, dan serat sintetis.
- Karet vulkanisasi
- Bakelit
- Melamin
- Resin epoksi untuk pembuatan plastik berserat kaca (GRP)
- Polimida dalam papan rangkaian tercetak (PCB)
Resin Termoplastik
Resin Termoplastik akan mencair ketika dipanaskan, tetapi mengeras kembali jika didinginkan. Berkat sifatnya ini, resin termoplastik sangat berguna di banyak industri.
Kelebihan resin termoplastik:
- Sangat mudah didaur ulang
- Sangat tahan benturan
- dapat dibentuk berulang kali
- Tahan bahan kimia,
- Stabil
- Tanpa aroma beracun, asap beracun, atau bahan berbahaya yang digunakan dalam pembuatannya.
Kekurangan resin termoplastik:
- Mahal
- Titik leleh rendah
- dapat patah di bawah tekanan tinggi
- dapat sensitif terhadap beberapa larutan organik.
Resin termoplastik, umumnya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, PET (botol air dan soda), PVC (pipa ledeng), Nilon (bahan pakaian atau kaos kaki), Vinyl (bingkai jendela), PBT (mainan anak-anak).
Jenis Resin yang Umum Digunakan Saat Ini
Cabang dan jenis resin sangat banyak dan beragam. Penerapannya yang serba guna di bidang industri memang tidak perlu kita ketahui semuanya lebih dalam.
Namun, ada beberapa resin yang rasanya sayang jika tidak dikenal lebih jauh, terutama jika Anda seorang yang nyeni dan suka mempraktikkan tutorial buatan sendiri. Nah, untuk itu, ada beberapa resin penting untuk Anda ketahui.
Resin Polyester
Polyester adalah memiliki kekhasan berupa aroma yang tajam, dengan warna kuning gelap. Resin ini umumnya digunakan sebagai bahan pelapis karena sifatnya yang tahan panas dan keras.
Resin Akrilik
Resin akrilik terbuat dari senyawa non metalik dan berasal dari reaksi resin termoplastik. Penerapan resin ini umumnya untuk gigi palsu, lapisan pelindung kaset rekaman, dan wadah.
Resin Epoksi
Epoxy resin adalah jenis resin yang termasuk yang paling populer di pasaran. Penjualannya dikabarkan meningkat karena banyak orang menggunakannya untuk barang-barang kerajinan tangan.
Selain untuk kerajinan tangan, resin epoksi juga banyak digunakan untuk perekat serba guna, bahan penguat campuran semen dan mortar, pelapis lantai, busa pengeras, hingga bahan pemadat di landasan pengeboran minyak.
Resin Vinyl Ester
Vinyl ester resin adalah campuran antara resin epoksi dengan asam mono karboksilat tak jenuh. Proses pembuatannya disebut esterifikasi.
Resin ini memiliki toleransi peregangan yang bagus, sehingga sering digunakan untuk penguat jembatan, gedung, suku cadang mobil, hingga alat-alat militer.
Resin Upcast
Jenis resin ini sering juga disebut dengan nomor serinya, yakni resin 3126 atau 108. Kekhasan resin ini adalah warnanya lebih buram dan berubah kekuningan apabila terpapar sinar Ultraviolet.
Banyak kerajinan tangan buatan sendiri yang menggunakan resin ini sebagai bahan pelapis tipis. Gradasi warnanya membuat hasil kerajinan tampak lebih cantik.
Dari penjelasan di atas, dapat disebutkan bahwa resin adalah bahan yang sangat sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan industri seperti plitur (pelapis), kerajinan tangan, campuran mortar dan masih banyak lagi.
Pada postingan selanjutnya, saya akan membahas lebih banyak mengenai pemanfaatan resin ini.
Nah, demikian penjelasan singkat tentang resin. Semoga dapat membantu Anda untuk lebih mengenal bahan serbaguna ini. Jangan lupa juga untuk mengikuti Kontenseru agar tidak ketinggalan artikel informatif lainnya dari saya. Terima kasih telah mampir.